BAB
I
(PENDAHULUAN)
1.1 Latar Belakang
Immunoglobulin
adalah senyawa protein yang digunakan untuk melawan kuman penyakit (virus,
bakteri, racun bakteri dll.), ada di dalam darah, orang sering menyebutnya
antibodi. Setiap immunoglobulin (disingkat Ig) akan mengenali satu antigen
(kuman penyakit) secara spesifik, artinya satu antigen dikenali satu antibodi
spesifik. Ig diproduksi oleh sel darah putih yang disebut sel B atau lebih
spesifik lagi sel plasma. Di dalam tubuhmanusia juga terbagi
menjadi beberapa macam imunoglobulin atau antibodi. nAntibodi atau Immunoglobulin merupakan sistem pertahanan tubuh lapis ketiga
yang bersifat spesifik. Fungsinya adalah merespon antigen yang dihasilkan oleh
mikroorganisme parasit yang masuk ke dalam tubuh mahluk hidup. Fungsinya sangat
spesifik dan hanya merespon terhadap antigen-antigen tertentu saja.
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui dan memahami immunoglobulin
beserta setrukturnya dan mengetahui asuhan keperawatan terhadap berbagai macam
penyakit yang berkaitan dengan immunoglobulin.
1.3 Manfaat
Dapat mengetahui dan memahami pengertian, fungsi
dan macam -macam imunoglobulin atau antibodi
1.4
Sistematika
Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I (Pendahuluan)
a.
Latar Belakang
b.
Tujuan
c.
Manfaat
d.
Sistematika
BAB II (Tinjauan Teori)
BAB III ( Penutup)
a.
Kesimpulan
b.
Saran
Daftar Pustaka
BAB II
(TINJAUAN TEORI)
2.1 Pengertian Imunoglobulin
atau antibodi
Imunoglobulin adalah golongan protein
yang berfungsi sebagai antibodi. Bila individu terkontaminasi dengan antigen,
terjadi produksi imunoglobulin (antiboodi), dan dengan kontaminasi yang lebih
jauh dengan antigen yang sama akan terbentuk kekebalan. Antibodi adalah sekelompok substansi protein yang diproduksi karena adanya
pajanan antigen terhadap limfosit. Antibodi bisa juga disebut sebagai imunoglobulin (Ig). Immunoglobulin juga merupakan senyawa protein yang digunakan untuk melawan kuman
penyakit (virus, bakteri, racun bakteri dll.), terdapat dalam serum atau cairan
tubuh pada hampir semua mamalia. Immunoglobulin termasuk kedalam kelompok
glikoprotein yang mempunyai struktur dasar yang sama, terdiri dari 83-96%
polipeptida dan 4-18% karbohidrat. Komponen polipeptida membawa sifat biologik
molekul antibodi tersebut. Molekul antibodi mempunyai dua fungsi yaitu mengikat
antigen secara spesifik dan memulai reaksi fiksasi komplemen serta pelepasan
histamin dari sel mast. Pada manusia dikenal 5 kelas imunoglobulin. Setiap
immunoglobulin (disingkat Ig) akan
mengenali satu antigen (kuman penyakit) secara spesifik, artinya satu antigen
dikenali satu antibodi spesifik. Ig
diproduksi oleh sel darah putih yang disebut sel B atau lebih spesifik lagi sel
plasma.
Antibodi atau Immunoglobulin merupakan sistem pertahanan
tubuh lapis ketiga yang bersifat spesifik. Fungsinya adalah merespon antigen
yang dihasilkan oleh mikroorganisme parasit yang masuk ke dalam tubuh mahluk
hidup. Fungsinya sangat spesifik dan hanya merespon terhadap antigen-antigen
tertentu saja.
2.2 Fungsi Immunoglobulin atau Antibodi
1.
Meningkatkan antigen secara spesifik.
2.
Memulai reaksi fiksasi komplemen serta pelepasan histamin dari sel
mati.
3.
Membantu imunitas melawan beberapa agen infeksi yang disebarkan
melalui darah seperti bacteria, virus, parasit, dan beberapa jamur.
4.
Memberi aktifitas antibody dalam karena gamaglobulin
mengandung sebagian besar antibody jaringan serum.
5.
Mengikat dan menghancurkan antigen, namun demikian pengikatan
antigen tersebut kurang memberikan dampak yang nyata kalau tidak disertai
fungsi efektor sekunder. Fungsi efektor sekunder yang penting adalah memacu
aktivasi komplemen, di samping itu merangsang pelepasan histamine oleh basofil
atau mastosit dalam reaksi hipersensitivitas tipe segera.
2.3 Struktur Imunoglobulin
Struktur
dasar imunoglobulin terdiri atas 2 macam rantai polipeptida yang tersusun dari
rangkaian asam amino yang dikenal sebagai rantai :
·
H (rantai berat) dengan berat molekul 55.000
·
rantai L (rantai ringan) dengan berat molekul 22.000.
Tiap
rantai dasar imunoglobulin (satu unit) terdiri dari 2 rantai H dan 2 rantai L.
Kedua rantai ini diikat oleh suatu ikatan disulfida sedemikian rupa sehingga
membentuk struktur yang simetris. Yang menarik dari susunan imunoglobulin ini
adalah penyusunan daerah simetris rangkaian asam amino yang dikenal sebagai
daerah domain, yaitu bagian dari rantai H atau rantai L, yang terdiri dari
hampir 110 asam amino yang diapit oleh ikatan disulfid interchain, sedangkan
ikatan antara 2 rantai dihubungkan oleh ikatan disulfid interchain. Rantai L
mempunyai 2 tipe yaitu kappa dan lambda, sedangkan rantai H terdiri dari 5
kelas, yaitu rantai G (γ), rantai A (α), rantai M (μ), rantai E (ε) dan rantai
D (δ). Setiap rantai mempunyai jumlah domain berbeda. Rantai pendek L mempunyai
2 domain; sedang rantai G, A dan D masing-masing 4 domain, dan rantai M dan E
masing-masing 5 domain.
Rantai
dasar imunoglobulin dapat dipecah menjadi beberapa fragmen. Enzim papain
memecah rantai dasar menjadi 3 bagian, yaitu 2 fragmen yang terdiri dari bagian
H dan rantai L. Fragmen ini mempunyai susunan asam amino yang bervariasi sesuai
dengan variabilitas antigen. Fab memiliki satu tempat tempat pengikatan antigen
(antigen binding site) yang menentukan spesifisitas imunoglobulin. Fragmen lain
disebut Fc yang hanya mengandung bagian rantai H saja dan mempunyai susunan
asam amino yang tetap. Fragmen Fc tidak dapat mengikat antigen tetapi memiliki
sifat antigenik dan menentukan aktivitas imunoglobulin yang bersangkutan,
misalnya kemampuan fiksasi dengan komplemen, terikat pada permukaan sel
makrofag, dan yang menempel pada sel mast dan basofil mengakibatkan degranulasi
sel mast dan basofil, dan kemampuan menembus plasenta.
Enzim
pepsin memecah unit dasar imunoglobulin tersebut pada gugusan karboksil
terminal sampai bagian sebelum ikatan disulfida (interchain) dengan akibat
kehilangan sebagian besar susunan asam amino yang menentukan sifat antigenik
determinan, namun demikian masih tetap mempunyai sifat antigenik. Fragmen Fab
yang tersisa menjadi satu rangkaian fragmen yang dikenal sebagai F(ab2) yang
mempunyai 2 tempat pengikatan antigen.
2.4 Macam-macam
imunoglobulin dan pemeriksaannya
Imunitas ini terdiri
dari 6 jenis, yaitu : IgG, IgM, IgE, IgA, IgD, IgF Berikut deskripsinya :
1. Imunoglobulin A (IgA),
Merupakan jenis Ig terbanyak kedua pada tubuh, yang ditemukan dalam
konsentrasi tinggi pada selaput lendir, terutama lapisan saluran pernapasan dan
saluran pencernaan, serta dalam saliva dan air mata. IgA berfungsi untuk melindungi
mukosa membran dan virus dan bakteri. IgA tidak melewati plasenta mereka yang
menderita defisiensi IgA tidak melewati plasenta. Mereka yang menderita
defisiensi IgA bawaaan cenderung mengalami penyakit autoimun. Antibodi IgA
melindungi permukaan tubuh yang terkena zat asing dari luar. Jenis antibodi ini
juga ditemukan di air mata, dan darah. Sekitar 10% sampai 15% dari antibodi di dalam tubuh adalah
antibodi IgA. Sejumlah kecil orang tidak membuat antibodi IgA. IgA mempunyai 2 subkelas, yaitu IgA1 dan IgA2.
Pemeriksaan imunoglobulin A ( IgA ) merupakan sekretori utama yang
berperan penting dalam imunitas mukosal, dan tidak memfiksasi komplemen,serta
tidak melewati plasenta. Manfaat Pemeriksaan: Mengevaluasi imunitas humoral,
mendiagnosa dan memantau terapi pada IgA myeloma, mengevaluasi anafilaksis yang
terkait dengan transfusi darah dan komponen darah.
2.
Immunoglobulin G (IgG).
IgG terbentuk akibat
kontaminasi sekunder terhadap antigen asing dan bertanggung jawab terhadap
aktivitas antivirus dan antibakteri. Antibodi ini melewati plasenta dan
memberikan kekebalan awal bagi bayi baru lahir.
IgG merupakan jenis Ig terbanyak pada tubuh.
IgG mempunyai 4 subkelas, yaitu IgG1, IgG2, IgG3, dan IgG4. Jenis antibodi yang
paling melimpah, ditemukan di semua cairan tubuh dan melindungi terhadap
infeksi bakteri dan virus. IgG merupakan 75% dari serum immunoglobulin pada manusia.
IgG selalu tersedia
untuk membantu menangkal infeksi dan juga siap untuk mereproduksi dan menyerang
ketika zat-zat asing memasuki tubuh. Kehadiran IgG dalam serum darah biasanya
mengindikasi infeksi baru atau remote. IgG paling umum sekitar 3
minggu setelah infeksi dimulai. IgG dibagi menjadi empat subklas yang berbeda
dari IgG1 sampai IgG4. IgG biasanya ditemukan pada ASI pertama kali keluar. IgG
dapat menangkal bakteri pathogen misal : virus, bakteri dan jamur.
Pemeriksaan IgG adalah pengukuran kuantisasi imunoglobulin G dalam
darah. IgG merupakan imunoglobulin tipe utama yang konsentrasinya tertinggi di
dalam darah. Peningkatan konsentrasi IgG dalam darah dapat terlihat ketika
terjadi inflamasi kronik dan penyakit autoimun.
Manfaat Pemeriksaan : Mengevaluasi imunitas humoral, diagnosis dan pemantauan terapi IgG myeloma; mengevaluasi pasien (termasuk anak-anak dan pasien limfoma) yang cenderung mengalami infeksi; deteksi, evaluasi dan follow up pasien dengan berbagai kondisi imunodefisiensi dan sindrom hiperIgM (di mana konsentrasi IgG menurun).
Manfaat Pemeriksaan : Mengevaluasi imunitas humoral, diagnosis dan pemantauan terapi IgG myeloma; mengevaluasi pasien (termasuk anak-anak dan pasien limfoma) yang cenderung mengalami infeksi; deteksi, evaluasi dan follow up pasien dengan berbagai kondisi imunodefisiensi dan sindrom hiperIgM (di mana konsentrasi IgG menurun).
3.
Imunoglobulin D (IgD)
Terdapat dalam jumlah
sangat kecil dalam serum. IgD adalah antibodi paling sedikit dipahami.
Baru-baru ini, IgD ditemukan untuk mengikat basofil dan sel mast dan
mengaktifkan sel-sel untuk menghasilkan faktor antimikroba untuk berpartisipasi
dalam pertahanan kekebalan tubuh (pernafasan) pada manusia. Ig ini juga berada pada permukaan sel B sebagai reseptor antigen,
namun tidak dapat mengikat komplemen.
4. Imunoglobulin E (IgE)
Merupakan jenis Ig yang
paling sedikit pada tubuh. Ig ini berfungsi sebagai mediator pelepasan histamin
sebagai respon alergi (ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap
antigen lingkungan seperti serbuk sari atau bulu hewan peliharaan). Hal
ini ditemukan di paru-paru, kulit, dan selaput lendir. IgE menigkat selama reaksi alergi dan anafilaksis.
Pemeriksaan IgE spesifik menggunakan Radioallergosorbent test
(RAST) lebih praktis daripada test tusuk kulit.. Ketika seseorang mempunyai
riwayat alergi makanan dan pemeriksaan IgE untuk makanan tersebut positif, maka
tindakan pertama yang perlu dilakukan adalah menghindari makanan tersebut.
5. Imunoglobulin M (IgM).
adalah antibodi terbesar. IgM ditemukan dalam darah dan cairan getah bening dan merupakan jenis
pertama dari antibodi yang dibuat sebagai respons terhadap infeksi. Antibodi IgM di produksi dalam 48-72 jam
setelah antigen masuk ke tubuh dan bertanggung jawab pada kekebalan primer. IgM
tidak melewati plasenta. Di produksi pada awal kehidupan, setelah 9bulan. IgM
juga menyebabkan sel-sel lain dalam sistem kekebalan tubuh untuk
menghancurkan zat asing. Antibodi IgM berkisar antara 5% sampai 10% dari semua
antibodi dalam tubuh. IgM terutama bertanggung jawab untuk penggumpalan. Imunoglobulin M (IgM) juga merupakan jenis Ig yang paling baik dalam mengikat komplemen
karena strukturnya yang pentamer. Ig ini disekresi pada tahap awal respon sel
plasma sehingga berada pada permukaan sel B sebagai reseptor antigen.
Pemeriksaan IgM adalah pengukuran kuantisasi imunoglobulin M dalam
darah. Molekul IgM penting sebagai rheumatoid factor, cold agglutinin dan
sebagai isoagglutinin. Konsentrasi IgM dapat meningkat pada sirosis biliari
primer dengan konsentrasi serum alkalin fosfatase yang tinggi dan antibodi
antimikrobial.
Manfaat Pemeriksaan : Mengevaluasi imunitas humoral; diagnosis dan
pemantauan terapi makroglobulinemia dari Waldenstrom dan neoplasma limfoid,
serta limfoplasmasitik; diagnosis diferensial yang meliputi myeloma sel plasma
dan makroglobulinemia esensial; mengevaluasi infeksi in utero atau infeksi
akut; dan defisiensi IgM dikaitkan dengan infeksi gram negatif.
6. Imunoglobulin F (ab) dan F (ab ') 2 fragmen
F (ab) fragmen adalah struktur antibodi yang masih mengikat
antigen tetapi monovalen tanpa bagian Fc. Antibodi dicerna oleh enzim papain
menghasilkan dua F (ab) fragmen dari sekitar 50 kDa masing-masing dan fragmen
Fc. Sebaliknya, antibodi F (ab ') 2
fragmen yang dihasilkan oleh pepsin pencernaan antibodi IgG untuk menghapus
seluruh sebagian besar wilayah Fc sementara meninggalkan utuh beberapa daerah
sendi. F (ab ') 2 fragmen memiliki dua F (ab) bagian
antigen-mengikat dihubungkan bersama oleh ikatan disulfida, dan oleh karena itu
divalen dengan berat molekul sekitar 110 kDa.
2.5
fungsi dan sifat masing masing
imunoglobulin
1. Imunoglobulin G ( Ig G) disebut juga rantai – γ (gamma)
Tiap molekul IgG terdiri atas dua rantai L
dan dua rantai H yang dihubungkan oleh ikatan disulfida (rumus molekul H2L2).
Oleh karena itu imunoglobulin ini mempunyai dua tempat pengikatan antigen yang
identik, meka disebut divalen. IgG merupakan antibodi dominan pada respon
sekunder dan menyusun pertahanan yang penting melawan bakteti dan virus. Ini
merupakan satu-satunya antibodi yang mampu melintasi plasenta,oleh karena itu
merupakan imunoglobulin yang paling banyak ditemukan pada bayi yang baru lahir.
Immunoglobulin ini yang paling banyak di dalam tubuh, dihasilkan dalam
jumlah besar ketika tubuh terpajan ulang ke antigen yang sama. Ia memberikan
proteksi utama pada bayi terhadap infeksi selama beberapa minggu setelah lahir
karena IgG mampu menembus jaringan plasenta. IgG yang dikeluarkan melalui
cairan kolostrum dapat menembus mukosa usus bayi dan menambah daya kekebalan.
IgG lebih mudah menyebar ke dalam celah-celah ekstravaskuler dan mempunyai
peranan utama menetralisis toksin kuman dan melekat pada kuman sebagai
persiapan fagosistosis serta memicu kerja system komplemen. Dikenal 4 subklas
yang disebut IgG1, IgG2, IgG3 dan IgG4. Perbedaannya terletak pada rantai berat
(H) yang disebut 1, 2, 3 dan 4.
2. Imunoglobulin
A ( Ig A) disebut juga rantai –α (alpha).
Merupakan imunoglobulin utama pada hasil
sekresi misalnya susu, saliva dan air mata serta sekresi traktus respiratorius,
intestinal dan genital. Imunoglobulin ini melindungi membran mukosa dari
serangan bakteri dan virus. Tiap molekul IgA terdiri atas dua unit H2L2
dan satu molekul terdidi atas rantai J dan komponen sekresi, molekul yang
disebut terakhir merupakan protein yang diturunkan dari celah reseptor poli-Ig.
Reseptor ini mengikat dimer IgA dan mempermudah transpornya melintasi epitel
mukosa. Beberapa bakteri (misalnya neisseria) dapat merusak IgA1 dengan cara
menghasilkan protase sehingga menghalangi imunitas yang diperantarai antibodi
pada permukaan mukosa
IgA dihasilkan paling banyak dalam bentuk dimer yang tahan
terhadap proteolisis berkat kombinasi dengan suatu zat protein khusus, disebut secretory
component, oleh sel-sel dalam membrane mukosa. Imunoglobin yang dikeluarkan
secara selektif di dalam sekresi air ludah, keringat, air mata, lendir hidung,
kolostrum, sekresi saluran pernapasan dan sekresi saluran pencernaan. IgA yang
keluar dengan sekret juga diproduksi secara lokal oleh sel plasma. Kehadirannya
dalam kolostrum (air susu pertama keluar pada mamalia yang menyusui) membantu
melindungi bayi dari infeksi gastrointestinal. Fungsi utama IgA adalah untuk
mencegah perlautan virus dan bakteri ke permukaan epitel. Fungsi IgA setelah
bergabung dengan antigen pada mikroorganisme mungkin dalam pencegahan
melekatnya mikroorganisme pada sel mukosa.
3.
Imunoglobulin M ( Ig M) disebut juga rantai –µ (mu)
IgM adalah antibodi pertama yang bersirkulasi sebagai respons
terhadap pemaparan awal ke suatu antigen. Konsentrasinya dalam darah menurun
secara cepat. Hal ini secara diagnostik bermanfaat karena kehadiran IgM umumnya
mengindikasikan adanya infeksi baru oleh pathogen yang menyebabkan
pembentukannya. IgM terdiri dari lima monomer yang tersusun dalam struktur
pentamer. IgM berfungsi sebagai reseptor permukaan sel B untuk tempat antigen
melekat dan disekresikan dalam tahap-tahap awal respons sel plasma. IgM sangat
efisien untuk reaksi aglutinasi dan reaksi sitolitik, dan karena timbulnya
cepat setelah infeksi dan tetap tinggal dalam darah maka IgM merupakan daya
tahan tubuh penting pada bakterimia.
Ini merupakan imunoglobulin yang efisien
dalam proses aglutinasi fiksasikomplemen dan reaksi antigen-antibodi lainnya serta
penting juga dalam menjadi pertahanan dalam melawan bakteri dan virus. Karena
interaksi imunoglobulin ini dengan antigen dapat melibatkan semua tempat
pengikatan antigen tersebut, maka imunonoglobulin ini mempunyai tingkat afinitas
yang paling tinggi dibandingkan dengan semua imunoglobulin lainnya.
4. Imunoglobulin D ( Ig D) disebut juga rantai –δ
(delta)
Imunoglobulin ini tidak mengaktifkan system komplemen dan tidak
dapat menembus plasenta. IgD terutama ditemukan pada permukaan sel B, yang
kemungkinan berfungsi sebagai suatu reseptor antigen yang diperlukan untuk
memulai diferensiasi sel-sel B menjadi plasma dan sel B memori. Ini juga
terjadi pada beberapa sel leukemia limfatik. Di dalam serum immunoglobulin ini
hanya terdapat dalam jumlah sedikit.
5. Imunoglobulin
E ( Ig E) disebut juga rantai –ε (epsilon)
Dihasilkan pada saat respon alergi seperti asma dan biduran.
Peranan IgE belum terlalu jelas. Di dalam serum, konsentrasinya sangat rendah,
tetapi kadarnya akan naik jika terkena infeksi parasit tertentu, terutama yang
disebabkan oleh cacing. IgE berukuran sedikit lebih besar dibandingkan dengan
molekul IgG dan hanya mewakili sebagian kecil dari total antibodi dalam darah.
Daerah ekor berikatan dengan reseptor pada sel mast dan basofil dan, ketika dipicu
oleh antigen, menyebabkan sel-sel itu membebaskan histamine dan zat kimia lain
yang menyebabkan reaksi alergi.
Regio Fc dari IgE terikat pada reseptor pada
permukaan sel mast dan basofil. IgE yang terikat ini bertindak sebagai reseptor
antigen yang menstimulasi produksinya sehingga terbentuk kompleks
antigen-antibodi yang memicu terjadinya respon alergi tipe cepat (anafilaksis)
melalui pelepasan mediator. Pada orang dengan hipersensivitas alergi yang
diperantarai antibodi tersebut, IgE meningkat dengan cepat dan IgE dapat
terdapat pada sekresi eksternal. IgE serum juga meningkat secara tipikal selama
infeksi cacing.
Struktur dan fungsi IgG dapat dipecah oleh enzim pepsin dan papain
menjadi beberapa fragmen yang mempunyai sifat biologi yang khas. Perlakuan
dengan pepsin dapat memisahkan Fab2 dari daerah persambungan hinge (engsel).
Karena Fab2 adalah merupakan molekul bivalen sehingga ia dapat mempresipitasi
antigen. Enzim papain dapat memutus daerah hinge diantara CH1 dan CH2 untuk
membentuk dua fragmen yang identik dan dapat bertahan dengan reaksi
antigen-antibodi dan juga satu non-antigen-antibodi fragmen yaitu daerah
fragmen kristalisabel (Fc). Bagian Fc ini adalah glikosilat yang mempunyai
banyak fungsi efektor (yaitu: binding komplemen, binding dengan sel reseptor
pada makrofag dan monosit dan sebagainya) dan dapat digunakan untuk membedakan
satu klas antibodi dengan lainnya.
Sifat-sifat fisika dari lima kelas utama
immunoglobulin
Nama (WHO)
|
IgG
|
IgA
|
IgM
|
IgD
|
IgE
|
Angka sedimentasi
|
7S
|
7S,9S, 11S*
|
19S
|
7S
|
8S
|
Berat molekul
|
150.000
|
160.000 dan dimmer
|
900.000
|
185.000
|
200.000
|
Jumlah unit 4-peptida dasar
|
1
|
1, 2*
|
5
|
1
|
1
|
Rantai berat (H)
|
Γ
|
Α
|
μ
|
Δ
|
ε
|
Rantai ringan
|
κ, λ
|
κ, λ
|
κ, λ
|
κ, λ
|
κ, λ
|
Susunan molekul
|
γ2κ2
γ2κ2
|
(α2κ2)1-2
(α2λ2) 1-2
(α2κ2) 2S*
(α2λ2) 2S*
|
(μ2κ2)5
(μ2λ2)5
|
δ2κ2
δ2λ
2 (?)
|
ε 2κ2
ε2λ
2
|
Valensi untuk mengikat antigen
|
2
|
2, 4
|
10
|
2
|
2
|
Konsentrasi serum normal (mg/ml)
|
8-16
|
1,4-4
|
0,5-2
|
0-0,4
|
17-450 **
|
% imunoglobulin total
|
80
|
13
|
6
|
0-1
|
0,002
|
% karbohidrat
|
3
|
8
|
12
|
13
|
12
|
* = bentuk dimmer dalam sekresi mempunyai komponen S
** = 1ng =
10-9 g
Sifat-sifat biologi lima kelas utama immunoglobulin
manusia
IgG
|
IgA
|
IgM
|
IgD
|
IgE
|
|
Sifat utama
|
Ig terbanyak dalam cairan tubuh
|
Ig utama dalam sekresi
|
Aglutinin efektif produksi dini reaksi imun
|
Terdapat pada permukaan limfosit bayi
|
Timbul pada infeksi parasit, penyebab atopic allergy
|
Ikatan komplemen
|
+
|
-
|
+
|
-
|
-
|
Tembus plasenta
|
+
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Melekat pada mast cell dan sel basofil
|
-
|
-
|
-
|
-
|
+
|
Daya pelekatan pada makrofag
|
+
|
+/-
|
-
|
-
|
-
|
6.
Imunoglobulin F
Keuntungan menggunakan fragmen antibodi sekunder
Menggunakan fragmen
antibodi sekunder khusus untuk antibodi primer dapat memberikan hasil yang
lebih baik, terutama dalam aplikasi IHC.
F (ab) dan F (ab ') 2
antibodi fragmen menghilangkan non-spesifik mengikat antara Fc bagian antibodi
dan reseptor Fc pada sel (seperti makrofag, sel dendritik, neutrofil, sel NK
dan sel B) dan menembus jaringan lebih efisien karena dengan ukuran yang lebih
kecil. Sebagai antibodi fragmen tidak memiliki bagian Fc, mereka tidak
mengganggu anti-Fc deteksi antibodi dimediasi.
Memilih F (ab) fragmen
1.
Monovalen fragmen antibodi (F (ab) fragmen) adalah alat yang kuat
untuk memblokir latar belakang dari antibodi primer mengikat dan dalam
percobaan pewarnaan ganda.
2.
F (ab) fragmen digunakan untuk memblokir imunoglobulin endogen
pada sel, jaringan dan imunoglobulin terbuka di beberapa percobaan pelabelan
menggunakan antibodi primer dari spesies yang sama.
3.
Setelah langkah memblokir dengan serum normal, kami sarankan
inkubasi F (ab) fragmen lebih untuk memblokir imunoglobulin endogen di IHC.
Antibodi ini tidak dianjurkan untuk memblokir imunoglobulin di WB dan ELISA.
Memilih F (ab ') 2 fragmen
1.
Fragmen antibodi divalen (F (ab ') 2 fragmen) lebih
kecil dari seluruh molekul IgG dan memungkinkan penetrasi yang lebih baik ke
dalam jaringan sehingga faciliting pengakuan antigen yang lebih baik di
Posyandu. Penggunaan F (ab ') 2 fragmen juga menghindari tidak
spesifik mengikat reseptor Fc pada sel-sel hidup atau Protein A / G.
2.
F (ab ') 2 fragmen tidak direkomendasikan untuk
memblokir karena mereka memiliki dua situs pengikatan yang tersedia untuk
menangkap antibodi primer diperkenalkan kemudian. Namun, sebagai lawan F (ab)
fragmen, F (ab ') 2 fragmen dapat baik mengikat dan mengendapkan
antigen berkat situs mengikat mereka dua. Sebaiknya gunakan serum normal dengan
antibodi ini untuk mencegah mengikat reseptor Fc.
2.6 Masalah masalah klinis
1.IgG:
Penurunan kadar (leukemia limfatik, Agammaglobulin, Preeklamsia, Amiloidosis)
Peningkatan kadar
(infeksi (semua tipe), Malnutrisi berat, infeksi granulomatos berat,
hiperimunisasi, penyakit hepar, demam rematik, sarkoidosis)
2.IgA:
penurunan kadar (Leukemia limfostik, Aggammaglobulinemia malignansi)
Peningkatan kadar
(gangguan autoimun, demam rematik, infeksi kronik, penyakit hepar,)
3.IgM:
Penurunan kadar (Leukemia limfositik, Agammaglobulinemia, Amiloidosis)
Peningkatan kadar
(Limfosarkoma, Brucellosis, Tripanosomiasis, Mononukleosis infeksius, Virus rubella
pada bayi baru lahir)
4.
IgE: Penurunan kadar –
Peningkatan kadar (reaksi alergi (asma), sensivitas kulit, dan
antitoksin tetanus, gamma globulin)
5.
IgD: Penurunan kadar –
Peningkatan kadar (
Infeksi kronis, myelomas IgD )
6.
IgF : Untuk Pengobatan Imunoterapi Pasif Dalam Kasus Pasca Pajanan
Atau Dicurigai Pasca Paparan Virus Avian Influenza H5N1
2.7 Prosedur pemeriksaan imunoglobulin
1.
ambil darah vena 5 ml dan masukan ke dalam tabung bertutup merah.
2.
tuliskan dalam slip laboratorium jika klien mendapat vaksinasi atau imunisasi
(termasuk toksoid)6 bulan sebelumnya: transfusi darah : gamma globulin,
antitoksin tetanusdalam 6 minggu sebelumnya.
3.
tidak perlu pembatasan makan dan cairan. Beberapa laboratorium menganjurkan
untuk pembatasan makan dan cairan selama 12 jam sebelum pemeriksaan.
Selain
diatas ada juga pemeriksaan lain yang di tunjukan untuk test Alergi
imunoglobulin E
a. Tes tusuk kulit (skin-prick)
Tes ini paling cepat dan
umum dilakukan. Sangat aman dan jarang terjadi penyimpangan. Dengan tes ini,
beberapa alergen dapat diuji. Tes dilakukan di bagian dalam lengan bawah atau
punggung. Bagian yang akan dites diberi tanda dengan pena dan ditetesi dengan
ekstrak alergen yang dipilih. Kemudian permukaan kulit yang ditetesi alergen
ditusuk dengan alat steril. Jika terjadi pembengkakan, berarti zat tersebut
merupakan alergen bagi Anda.
b.
Tes tempel (patch testing)
Tes dilakukan pada kulit
punggung yang bersih. Alergen dalam konsentrasi tertentu dicampur dengan
parafin putih dan lembut -untuk memudahkan menembus kulit. Campuran itu
dioleskan pada cakram sebesar uang logam, lalu cakram ditempelkan pada kulit,
ditutup plester, dan dibiarkan selama 48 jam. Jika pada kulit terjadi
kemerahan, pembengkakan, atau melepuh, Anda pun tahu elergen Anda.
2.8
Nilai nilai rujukan
Nilai nilai mungkin
berbeda dari institusi – institusi satu dengan yang lainnya:
|
Total Ig
|
IgG
|
IgA
|
IgM
|
IgD
|
IgE
|
|
(99%;
mg/dL)
|
(80%;
mg/dL)
|
(15%;
mg/dL)
|
(4%;
mg/dL)
|
(0,2%
mg/dL)
|
(0,0002;
U/mL)
|
Dewasa
|
900-2.200
|
650-1.700
|
70-400
|
40-350
|
0-8
|
<40
|
|
(IgE 0-120mg/dL)
|
|||||
6-16 th
|
800-1.700
|
700-1.650
|
80-230
|
45-260
|
|
<62
|
4-6 th
|
700-1.700
|
50-1.500
|
50-175
|
22-100
|
|
<25
|
1-3 th
|
400-1.500
|
300-1.400
|
20-150
|
40-230
|
|
<10
|
6 bln
|
225-1.200
|
200-1.100
|
10-90
|
10-80
|
|
|
3 bln
|
325-750
|
275-750
|
5-55
|
15-70
|
|
|
Bayi baru lahir
|
650-1.450
|
700-1.480
|
0-12
|
5-30
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
BAB III
(PENUTUP)
6.1 Kesimpulan
Antibodi atau Immunoglobulin merupakan sistem pertahanan tubuh
lapis ketiga yang bersifat spesifik. Fungsinya adalah merespon antigen yang
dihasilkan oleh mikroorganisme parasit yang masuk ke dalam tubuh mahluk hidup.
Fungsinya sangat spesifik dan hanya merespon terhadap antigen-antigen tertentu
saja.
6.2 Saran
Seorang mahasiswa
keperawatan harus mengetahui dan memahami immunoglobulin beserta setrukturnya agar
dapat membuat asuhan keperawatan
terhadap berbagai macam penyakit yang berkaitan dengan immunoglobulin.